Taqwa adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesadaran penuh terhadap Allah, yang mendorongnya untuk menjalankan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Taqwa sering diartikan sebagai “takut” atau “bertaqwa” kepada Allah, yang mencakup rasa hormat dan cinta kepada-Nya. Taqwa merupakan salah satu sifat terpuji yang dicontohkan dalam ajaran islam.
Arti Bertaqwa
Bertaqwa artinya adalah berusaha untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ini mencakup kesadaran spiritual yang mendalam dan komitmen untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama.
Dalam Al-Qur’an, taqwa memiliki arti yang dalam dan luas.
Beberapa poin penting tentang taqwa dalam Al-Qur’an:
- Ketaatan dan Ketundukan: Taqwa mencakup ketaatan kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:2), Allah menyebutkan bahwa kitab ini adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
- Kesadaran Hati: Taqwa juga juga berarti memiliki hati yang peka dan sadar akan segala tindakan yang dilakukan. Ini mencakup rasa takut kepada Allah dan harapan akan Rahmat-Nya.
- Perlindungan dari Keburukan: Dalam Surah Ali ‘Imran (3:175), Allah mengingatkan bahwa hanya dengan taqwa seseorang dapat terhindar dari ketakutan dan kesedihan.
- Kualitas Kehidupan: Dalam Surah Al-Ma’idah (5:93), Allah menegaskan bahwa bagi orang yang bertakwa, mereka akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan.
Dalil Tentang Taqwa
Di Al-Qur’an banyak disebutkan tentang taqwa (التقوى), yakni sebanyak 256 kali. Dalam Surrah An-Nur (24: 46 – 53) dijelaskan tentang kewajiban bertaqwa dan apa yang membedakan seorang mukmin dengan seorang yang munafik.
Seorang Muslim harus bersungguh-sungguh dalam hal bertaqwa, tidak bisa setengah-setengah. Rasulullah S.A.W merupakan contoh paling ideal dalam hal bertaqwa.
Berikut adalah adalah hadits tentang taqwa yang sering dijadikan rujukan:
Hadits dari Abu Dzar:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlak yang baik.’” (HR. Ahmad)
Ini menunjukan bagaimana taqwa harus diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari dan interaksi dengan orang lain.
Keuntungan dan Ciri Khas Orang yang Bertaqwa
Bekal Terbaik Adalah Bertaqwa
Keutungan bertaqwa adalah:
- Kedamaian Hati: Memberikan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.
- Petunjuk Hidup: Menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
- Perlindungan dari Ujian: Menjaga diri dari kesulitan dan memberikan jalan keluar dalam masalah.
- Rezeki yang Berkah: Mendapatkan rezeki yang halal dan penuh berkah.
- Derajat yang Tinggi: Meningkatkan kedudukan di sisi Allah.
- Amal yang diterima: Amal perbuatan akan mendapatkan pahal yang besar.
Ciri-ciri orang bertaqwa antara lain:
- Ketaatan: Rajin menjalankan ibadah dan perintah Allah.
- Menghindari Dosa: Menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang, karena takut kepada Allah Ta’ala dan memahami kerugiannya baik di dunia maupun di akhirat.
- Akhlak yang Baik: Memiliki perilaku yang baik dan sopan terhadap orang lain.
- Kesadaran Hati: Selalu merasa diawasi oleh Allah dalam setiap Tindakan. Hal ini akan menghasilkan kejujuran. Kejujuran merupakan ciri khas dari orang yang bertakwa.
- Bersyukur dan Sabar: Bersyukur atas nikmat dan sabar dalam menghadapi ujian.
- Mencari Ilmu: Berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, terutama Agama.
- Peduli Sesama: Menunjukan kepedulian terhadap orang lain.
- Rajin dan Konsisten: Menganggap bekerja / belajar merupakan ibadah yang semata-mata ditujukan untuk meraih keridhaanNya, sehingga tekun dan konsisten.
Dengan bertaqwa, seseorang tidak hanya mendapatkan kedamaiaan dan petunjuk dalam hidup, tetapi juga meraih keberkahan, perlindungan, dan derajat yang tinggi di sisi Allah.
Contoh Bertaqwa
Banyak contoh sikap bertaqwa yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan Al Hadist. Terutama dalam keadaan sulit, sikap bertakwa sangat kita butuhkan karena itulah ujian yang sedang kita jalani.
Misal, saat sulit kita seakan mendapat dorongan “harus” gadaikan harta, akan tetapi ke pegadaian dapat terkena denda bunga sekian persen jika terlambat melunasi. Padahal, Islam sudah jelas mengharamkan praktik tersebut. Maka, sikap orang bertakwa tidak akan mudah menyerah bertekuk lutut pada maksiat yang bernama Riba tersebut.
Orang yang bertakwa akan menyerahkan urusannya kepada Allah Ta’ala, bukan ke pegadaian dengan dapat menjerumuskan mereka pada praktik riba.
Demikian bagi para pengusaha dan pejabat pemerintahan, ketakwaan akan menjadikan roda pemerintahan dan perekonomian berjalan secara harmonis.
Contoh lainnya, ketika seseorang yang belum menikah. Mereka akan menjaga pandangannya (imajinasi liarnya). Mereka yang bertaqwa akan menyibukkan diri dengan menghafal Al Qur’an, Asmaul Husna, membaca banyak Hadist, ataupun ilmu lainnya, seperti pemrograman, belajar bahasa asing, banyak menulis untuk memberi manfaat, bercocok tanam, dan sebagainya.
Hikmahnya
Intinya adalah dengan mengalihkan perhatian agar imajinasi liar tersebut dapat tergantikan dengan yang di ridhoi Allah Ta’ala.
Semoga kita semua dapat meningkatkan taqwa dalam diri kita dan menjadikan sebagai panduan dalam setiap langkah kehidupan. (MUAS).