ZAKAT DAN KESHALEHAN SOSIAL
Oleh : Ust. H. Jajang Badruzaman, M.Ag. (Pengurus At-Taqwa Centre Kota Cirebon
Secara jelas Al-quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendak diperjuangkan adalah untuk mencapai ketaqwaan atau la’allakum tattaqun. Definisi taqwa yang paling popular adalah “ memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangannya”.
Kalau boleh kita membuat perumpamaan, hidup bertaqwa di dunia ibarat berjalan di tengah rimba belantara, seseorang akan berjalan hati-hati dan sangat waspada, dia akan awas terhadap lobang supaya tidak terperosok ke dalamnya, seorang yang bertaqwa akan hati-hati sekali menjaga perintah Allah supaya dia tidak meninggalkannya.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)
وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَاّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى ما فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135)
Dalam surat Al-baqarah ayat ayat 3-4 di sebutkan bahwa empat kriteria orang-orang yang bertaqwa, yaitu {1} Beriman kepada yang Ghaib, (2) mendirikan Shalat, (3) Menafkahkan Sebagian dari rizki yang diterimanya dari Allah, (4) beriman kepada hari akhir, dan kitab-kitab sucinya.
Sementara itu dalam surat Ali Imran ayat 134-135 disebutkan empat di antara ciri-ciri orang yang bertaqwa, yaitu (1) Dermawan menafkahkan Sebagian rizqinya baik dalam keadaan lapang atau sempit, (2) mampu menahan marah (3) pemaaf dan (4) istighfar dan taubat.
Seseorang yang bertaqwa kepada Allah swt akan dapat memetik buahnya, baik di dunia maupun di akherat, buah itu antara lain :
- Mendafatkan sikap furqon, yaitu sikap tegas membedakan anatara hak dan bathil, benar dan salah, halal dan haram, serta terpuji dan tercela.
- Mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi
- Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan
- Mendapatkan rizqi tanpa di duga-duga
- Mendapatkan kemudahan dalam urusannya
- Menerima penghapusan dan pengampunan dosa serta mendapatkan pahala yang besar.
Lima buah yang pertama dirasakannya di dunia dan yang terakhir di akhherat. Semuanya merupakan wujud dari doanya kita di dunia hasanah dan di akherat hasanah.
Telah disebutkan di atas salah satu ciri orang yang bertqawa adalah bersipat dermawan dan rela menafkahkan Sebagian rizkinya untuk orang lain yang kurang mampu atau dalam Bahasa agama fakir dan miskin. Begitupun di bulan Ramaadhan ini, selain berpuasa, di akhir bulan Ramadhan ada kewajiban yang harus di penuhi yaitu Zakat Fitrah, dinamakan zakat fitrah karena zakat itu diwajibkan setelah orang berfutur, berbuka puasa pada akhir bulan Ramadhan, sebagaimana dalam kitab fiqh sunnahhal 112 juz 1 di sebutkan “ Zakat fitrah artinya zakat yang diwajibkan, sebab orang telah berbuka dari puasaRamadhan”.
Ibnu Qutaibah memberikan penjelasan juga mengenai zakat fitarah yaitu zakat jiwa yang diambil dari lapal fitrahyang berarti asal kejadian. Selanjutnya zakat fitrahjuga dapat di sebut zakat puasa atau di sebut juga zakat badaniyah.
Adapun landasan diwajibkannya zakat fitrah sebagaimana tertulis dalam Al-quran surat Al-a’la ayat 4 dan 5 yang artinya “ Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ingat tuhannya lalu dia sembahyang”. Ayat ini menurut ibnu Khuzaimah diturunkan berkenaan dengan zakat fitrah, takbir dan shalat I’edul fitri.
Adapun landasan hukum lainya adalah hadits nabi dari Ibmnu Umar “ Rasulullah mewajibkan zakat fitarah satu sa’ dari kurma atau dari gandum atas budak dan orang merdeka baik laki-laki dan perempuan, masih kecil ataupunsudah dewasa dari segenap orang muslim, dan diperintahkan untuk menunaikannya sebelum manusia keluar untuk shalat”.
Insyaallah zakat, infaq dan sdhadaqoh yang kita kerjakan, di nilai Allah swt dan Rasulnya sebagai amal jariah, sehingga kelak kita mendapatkan pertolongan dan Syafaat di sisinya, dari sedekah itu pula, idealnya seseorang akan mampu menghindar dari nafsu amarahnya, menerangi kuburnya dan lain sebagainya,
Adapun hikmah disyariatkannya zakat fitrah sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas “Artinya : Dari Ibnu abbas berkata “ Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari hal-hal yang sia-sia, omongan yang tidak perlu, dan sebagai bantuan makanan bagi orang-orang miskin. Siapa yang menunaiakannya sebelum Shalat Ied itu merupakan zakat yang diterima. Siapa yang menunaikannya setelah Shalat, itu merupakan sedekah biasa”. (HR. Abu Dawud)
Adapun hikmah zakat fitrah sebagaimana di terangkan hadits di atas adalah :
- Untuk membersihkan jiwa orang yang berpuasa dari segala sesuatu yang mengotorinya seperti perbuatan sis-sia perbuatan keji dan segala amalan yang mengurangi nilai puasa Ramadhan.
- Untuk membantu meringankan beban orang-orang fakir miskin sehingga hal itu bisa mencegah mereka dari meminta-minta di hari raya Iedul fitri.
- Untuk memberikan rasa suka cita kepada orang-0orang fakir miskin supaya mereka turut merasakan kegembiraan di hari raya.
- Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela, serta mendidik diri agarbersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan diri membayarkan Amanah kepada orang yang berhak dan berkepentingan.
- Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Allahkepada kita, tidak diragukanlagi bahwa berterima kasih yang diperlihatkan dari orang yang di beri kepada yang maha memberi.
- Guna menjagakejahatan-kejahatan dari orang yang tidak mampu, karena merasa iri kepada orang yangh lebih mampu.
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa membangun kepedulian antar sesama, tanpa mengenal ras, suku ataupun warna kulit. Salah satunya adalah kepedulian di bidang kesejahteraan, kepedulian ini mengambil bnentuknya antara lain :
- Membagi hak yang dimikinya dengan sesamanya
- Menjaga milik orang lain dengan baik dan bertanggung jawab
- Memberikan perlindungan kepada siapa yang membutuhkannya
- Membantu saudaranya yang kekurangan
Zakat merupakan salah satu wajah Islam yang penuh dengan nilai-nilai solidaritas, secara jelas , zakat adalah salah satu bentuk kepedulian seorang muslim terhadap sesamanya. Pada imtinya zakat mengajarkan arti penting kebersamaan melalui kepedulian sosial.
Solidaritas antar muslim adalah faktor utama dalam membangun umat yang kuat, sejahtera dan damai. Dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera, maka tidak bisa dilepaskan dari peran serta seluruh elemen muslim.
Bisa dibayangkan seandainya setiap muslim tidak peduli dengan saudaranya yang tengah dalam kesulitan. Bangunan keumatan dengan sendirinya akan runtuh. Bagaimanapun, solidaritas adalah awal dari sebuah ikatan yang kuat anatar elemen umat Islam.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ketaqwaan seseorang di samping harus taat dan patuh terhadap Allah swt dan Rasulnya, juga harus mempunyai kepedulian yg tinggi terhadap sesama manusia dengan tidak membedakan ras, warna kulit bahkan agama sekalipun.
Orang yang berpuasa di harapkan menjadi orang yang peduli terhadap sesamanya, zakat adalah media untuk menghilangkan sipat kikir dan rakus, dengan zakat orang di latih untuk bersabar, ikhlas, tawakkal dan tawadlu.
Dengan demikian ibadah puasa dapat menjadi jalan untuk peduli umat dan jalan memperoleh kesalehan sosial, bukanlah ada sebuah hadits yang mengatakan pahala puasa itu tidak sampai ke Allah swt kecuali di sempurnakan dengan Zakat pitrah. Dan zakat fitran merupakan manipestasi dari kedulian kita terhadap sesame terutama orang yang kurang beruntung, yang dalam istilah fiqih di sebut fakir dan miskin. Wallahu alam bissawab….