Ketika Rasulullah SAW dan para pengikutnya melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, para kafir Quraisy di mekkah memberikan berbagai tanggapan terhadap peristiwa tersebut. Hijrah merupakan langkah strategis dan penting dalam sejarah perkembangan islam, dan tanggapan dari kaum kafir Quraisy mencerminkan bagaimana mereka memandang ancaman yang ditimbulkan oleh penyebaran ajaran islam.
Contoh
Berikut adalah beberapa tanggapan dan reaksi dari kafir Quraisy terhadap hijrah Rasulullah:
- Kemarahan dan Kebencian: Kafir Quraisy sangat marah dan merasa terancam dengan keberhasilan hijrah Rasulullah. Mereka melihat hijrah sebagai langkah yang memisahkan pengikut Rasul dari pusat kekuatan mereka di Mekkah, dan di anggap sebagai ancaman langsung terhadap kekuasaan serta dominasi mereka di wilayah tersebut.
- Perencanaan untuk Menghentikan Rasulullah: Setelah hijrah, kafir Quraisy berusaha keras untuk menghentikan perkembangan islam di Madinah. Mereka mengirimkan utusan dan melakukan berbagai usaha untuk menggagalkan perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya. Ini termasuk mengirimkan pasukan untuk menyerang Madinah, yang memuncak dalam pertempuran-pertempuran besar seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq.
- Konspirasi dan Pemburuan: Mereka juga berusaha mengejar dan menangkap Rasulullah dan para pengikutnya yang melarikan diri. Kafir Quraisy melakukan berbagai usaha untuk menangkap Rasulullah selama perjalanan hijrah, tetapi gagal karena perlindungan Allah SWT dan strategi Rasulullah yang cermat.
- Kampanye Propaganda: Kafir Quraisy juga melancarkan kampanye propaganda untuk merusak reputasi Rasulullah dan ajaran islam. Mereka mencoba menyebarkan fitnah dan kebohongan tentang Rasulullah dan pengikutnya untuk mengubah pandangan Masyarakat terhadap islam.
- Kompensasi Ekonomi dan Sosial: Beberapa tokoh Kafir Quraisy juga berusaha mempengaruhi suku-suku Arab lainnya untuk melawan Rasulullah dengan menawarkan kompensasi ekonomi dan sosial sebagai imbalan. Ini mencakup janji-janji materi dan kekuasaan untuk mendukung perjuangan mereka melawan islam.
Penutup
Bahwa upaya mereka untuk menghalangi penyebaran islam melalui berbagai strategi dan konfrontasi tidak membuahkan hasil. Meskipun kafir Quraisy berusaha keras untuk menghapuskan pengaruh Rasulullah dan mengembalikan kondisi Mekkah seperti semula, hijrah justru memperkuat posisi umat islam dan menandai awal berdirinya komunitas islam yang mandiri di Madinah.
Hijrah bukan hanya sebuah langkah fisik, tetapi juga merupakan simbol kekuatan iman dan keteguhan umat islam dalam menghadapi tantangan. Peristiwa ini membuktikan bahwa meskipun ada ancaman dan perlawanan yang kuat dari pihak-pihak yang menentang keyakinan dan perjuangan yang konsisten dapat membawa perubahan signifikan. Sejarah hijrah juga mengajarkan pentingnya strategi dan adaptasi dalam menghadapi kesulitan, serta menunjukan bagaimana keteguhan dan kebijaksanaan dapat mengubah arah sejarah. (MUAS).