Pengertian Fastabiqul Khairat dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Jul 20, 2024 | Artikel Islam, Edukasi Umum

Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan dimanapun berada karena semua perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 148:

Yang artinya: “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Pengertian Fastabiqul Khairat

Fastabiqul Khairat Melalui Tulisan di Gurusiana

Fastabiqul khairat adalah sebuah prinsip dalam Islam yang mendorong umatnya untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Istilah “fastabiqul khairat” berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “berlomba-lomba dalam kebaikan”. Prinsip ini mengajarkan umat Islam untuk berkompetisi dalam melakukan amal shaleh, seperti memberi sedekah, menolong sesama, berbuat baik kepada orang lain, dan melakukan perbuatan baik lainnya.

Prinsip fastabiqul khairat bersumber dari beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya berbuat kebaikan dan saling membantu sesama. Dalam praktiknya, umat Islam diharapkan untuk bersaing dalam melakukan amal baik tanpa memikirkan apakah amal tersebut besar atau kecil, tetapi semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat.

Secara konseptual, fastabiqul khairat juga menunjukkan bahwa dalam kebaikan tidak ada yang kalah atau menang, karena setiap kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan memberikan manfaat baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Contoh Fastabiqul khairat yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  1. Memberi Sedekah: Misalnya, ketika ada sebuah inisiatif pengumpulan dana untuk membantu korban bencana, umat Muslim berlomba-lomba menyumbang sebanyak mungkin sesuai kemampuan masing-masing.
  2. Menolong Sesama: Ketika ada tetangga yang butuh bantuan dalam menjalankan tugas sehari-hari, seperti membantu membawa barang belanjaan atau membersihkan halaman, umat Islam berlomba-lomba memberikan pertolongan.
  3. Berbuat Baik kepada Orang Lain: Misalnya, dalam situasi di mana ada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk belajar atau mencari pekerjaan, umat Muslim memberikan dukungan moral, bimbingan, atau informasi yang bermanfaat.
  4. Menjaga Lingkungan: Ketika ada kegiatan bersih-bersih lingkungan atau penghijauan, umat Muslim bergegas untuk ikut serta dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup.
  5. Menyebarkan Ilmu dan Edukasi: Umat Muslim bersaing untuk berkontribusi dalam pendidikan dan pengetahuan dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat, baik melalui pengajaran formal maupun informal.
  6. Mengunjungi Orang Sakit atau Menyediakan Makanan untuk Orang yang Berpuasa: Ketika ada anggota komunitas yang sakit atau yang sedang berpuasa, umat Muslim berlomba-lomba untuk mengunjungi dan memberikan semangat atau menyediakan makanan untuk berbuka puasa.

Dalam setiap contoh ini, fastabaqul khairat menunjukkan semangat untuk saling bersaing dalam kebaikan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu sesama manusia. Tindakan-tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga membawa berkah dan kebaikan bagi pelakunya sendiri serta masyarakat secara keseluruhan.

PENUTUP

Kesimpulan: Dari konsep fastabiqul khairat adalah pentingnya umat Muslim untuk saling bersaing dalam melakukan kebaikan dan berbuat baik kepada sesama. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap individu harus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan amal shaleh, tanpa memandang seberapa besar atau kecil amal tersebut, tetapi semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan manfaat kepada orang lain.

Dengan adanya fastabiqul khairat, umat Muslim diingatkan untuk tidak hanya fokus pada kepentingan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Ini menciptakan atmosfer kompetisi yang sehat dalam kebaikan, di mana setiap individu dihargai atas usaha dan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas hidup bersama.

Secara keseluruhan, fastabiqul khairat adalah panggilan untuk meningkatkan kesadaran sosial, solidaritas, dan empati terhadap sesama, serta untuk menjadikan kebaikan sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Ketika kita menerapkan prinsip ini, umat Muslim diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis, di mana nilai-nilai kebaikan dan altruisme dikedepankan dalam setiap tindakan dan interaksi.

Follow Sosial Media At Taqwa :

Berita Terkait

Menutup Aurat

Menutup Aurat

Menutup Aurat adalah kewajiban dalam islam untuk menjaga dan menutupi bagian tubuh tertentu sesuai dengan ketentuan syariat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kehormatan, kesopanan, dan ketaatan kepada Allah. Aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan...

Haji Furoda, Pengertian & Manfaatnya

Haji Furoda, Pengertian & Manfaatnya

Haji Furoda Oleh: Muas Maulana Ibrahim Haji Furoda adalah program ibadah haji yang dilakukan melalui Visa mujamalah (visa undangan khusus) dari pemerintah Arab Saudi, yang diberikan di luar kuota haji resmi pemerintah Indonesia. Dengan visa ini, calon jamaah dapat...

8 Keutamaan Umroh

8 Keutamaan Umroh

Umroh adalah salah satu bentuk ibadah dalam islam yang dilakukan dengan mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, untuk melaksanakan serangkaian ritual tertentu sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap...

Pin It on Pinterest

Share This