Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan hidup hingga hari ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Khotib mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. serta menjalankan segala perintah-Nya sembari menjauhi larangan-Nya.
Dalam kehidupan ini, Allah SWT telah memberikan kita waktu sebagai nikmat besar. Waktu yang terus berjalan adalah amanah dari Allah yang harus kita manfaatkan untuk menyiapkan bekal menuju hari esok, baik di dunia maupun akhirat. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk bertakwa kepada Allah SWT dengan kesungguhan hati, sambil mengevaluasi amal perbuatan kita. Kita diperintahkan untuk introspeksi dan memastikan setiap langkah yang kita ambil hari ini adalah persiapan yang baik untuk menghadapi kehidupan akhirat yang kekal.
“Menyiapkan hari esok” bukan berarti hanya fokus pada urusan duniawi seperti pekerjaan, ekonomi, pendidikan, politik atau harta benda karena Allah. Sebaliknya, kita juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok yang dekat, dan juga mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat, hari di mana setiap amal manusia akan diperhitungkan tanpa ada yang tersembunyi. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang cerdas adalah yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.” (HR. Tirmidzi)
Mari kita renungkan, apakah selama ini kita sudah berusaha memperbaiki diri? Sudahkah kita menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai prioritas? Ataukah kita lebih sibuk mengejar dunia tanpa peduli akan bekal akhirat?
Dalam menyiapkan hari esok, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan:
1. Memperbanyak Takwa kepada Allah
Dengan takwa, kita akan terhindar dari perbuatan sia-sia dan dosa. Takwa adalah kunci keberhasilan di dunia dan akhirat. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran surah At-Talaq ayat 2-3:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
2. Menghitung Diri Sebelum Dihisab
Evaluasi setiap perbuatan kita, perbanyak istighfar, dan segera bertaubat jika ada kesalahan. Nabi SAW bersabda:
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah amal kalian sebelum ditimbang.” (HR. Tirmidzi)
3. Meningkatkan Amal Kebaikan
Perbanyak amal sholeh seperti shalat, sedekah, puasa sunnah, membantu sesama, dan menjaga hubungan baik dengan keluarga.
4. Berteman dengan Orang-Orang Sholeh
Teman yang baik akan mengingatkan kita kepada Allah dan membantu kita tetap istiqamah di jalan-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung pada agama temannya, maka perhatikanlah siapa yang kalian jadikan teman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Dalam rangka menjadikan hidup lebih bermakna, marilah kita jadikan waktu yang tersisa di dunia ini sebagai ladang amal yang produktif. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menyesal di akhirat karena lalai dalam mempersiapkan bekal. Firman Allah dalam surah Al-Munafiqun ayat 10:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ١٠
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang sholeh.'”
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat tetap istiqamah di jalan-Nya. Jalan yang lurus dan penuh berkah, yang akan membawa kita menuju kebahagiaan sejati di dunia maupun akhirat.
Hidup di dunia ini hanyalah perjalanan sementara. Dunia adalah ladang bagi kita untuk menanam amal kebaikan yang akan kita petik hasilnya di akhirat kelak. Oleh karena itu, janganlah kita sia-siakan sisa waktu yang ada. Setiap detik, setiap menit, dan setiap hari yang Allah berikan adalah nikmat besar yang harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk menyiapkan bekal terbaik menuju kehidupan abadi di akhirat.