MENJAGA KUALITAS HATI
Oleh. H.Ahmad Muthohar .Mm
(Khodim Ponpes Dar An-Nahdloh)
Hati adalah organ yang paling vital dalam menentukan arah laju organ organ manusia yang lainya, hati baik, maka baik pulalah yang lainya, hati jelek, maka jelek pulalah yang lainya. Nabi SAW bersabda
Ala inna fil jasadi mudhghoh, idza soluhat soluha al jasadu kulluh, wa idza fasadat fasada al jasadu kulluh, ala wa hiya al qolbu ”
Ingatlah bahwa di dalam jasad kita itu ada gumpalan (hati), ketika gumpalan itu baik, maka baik pulalah seluruh jasadnya, kalau jelek, maka jelek pulalah seluruh jasadnya, dan ingatlah bahwa gumpalan itu adalah hati”.
Hadits ini menggambarkan kepada kita setidaknya dua makna:
Pertama. Bahwa secara implisit kita di perintahkan untuk senantiasa menjaga, memelihara dan memperbaiki kualitas hati kita, di jaga dari penyakit penyakit hati yang menjijikan, seperti sombong, iri dengki, pamer dll, di pelihara kesehatan dan kewarasanya, agar tetap sehat dan prima, di perbaiki dari penyakit penyakit hati yang jelek seperti contoh-contoh di atas.
Ihtiar memperbaiki hati itu adalah keniscayaan yang musti di lakukan Ummat manusia demi terwujudnya kebaikan kebaikan yang lainya.
Kedua. Ihtiar memperbaiki hati itu dalam ihtiar mewujudkan hasil fikir yang positif, konstruktif dan argumentatif. Karena pemikiran yang positif, konstruktif dan argumentatif itu hanya akan lahir dari orang yang hatinya baik. Nabi SAW, al aqlu assalim fijismi assalim… “Aqal yang sehat itu ada pada fisik yang sehat”,
Hadits ini apabila di elaborasi menjadi kurang lebih berbunyi
“Pemikiran yang sehat alias positif itu ada pada hati yang sehat”.
Memperbaiki dan menjaga kualitas hati ini menjadi sangat penting terlebih di bulan sya’ban ini, bulan yang Alloh swt ciptakan memang husus untuk memperbaiki hati, sebagaimana di sampaikan Ahlul hikmah,
Inna rojaba lil istighfari minadzunubi wa inna sy’abana liislah al qolbu min al ‘uyub wa inna romadlona li tanwiri al qolb wa inna lailaita alqodr liattaqorrub ila arrob
Artinya. bahwa bulan Rajab itu Alloh ciptakan untuk kita beristighfar kepada Alloh SWT, dan bulan Sy’aban itu sebagai bulan untuk kita memperbaiki hati, dan bulan Romadhon itu untuk kita menerangi hati, dan sesungguhnya lailatul qodar itu untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT..)
Ungkapan Ahlul hikmah di atas menjadi gamblang sekali buat kita akan tahapan mendapat kemulyaan di bulan-bulan ini, ya itu bulan Rajab kita di perintahkan bermohon ampunan, dengan kita bermohon ampunan dari berbagai macam dosa dengan berbagai macam instrumen, maka kita dapat berkesempatan untuk dapat menjaga dan memperbaiki hati, dengan hati yang terjaga maka potensi untuk dekat dengan Alloh swt di bulan romadlon semakin besar.
Pertanyaanya kemudian, dengan cara apa kita musti menjaga dan memperbaiki hati ini, ada beberapa tips yang dapat di jadikan instrumen untuk menjaga dan memperbaiki hati:
Pertama. Selalu bermuhasabah wal muroqobah (cros cek) dengan yang di ucapkan, di lakukan dan jalani ini, agar ketika ada kesalahan tidak terlalu jauh menyimpang, tidak terlalu dalem dan kuat melekat dalam hati, dan ketika ada kebaikan segera tersadarkan bahwa semuanya adalah dari Alloh SWT. Nabi SAW bersabda
“Hasibu min qobli an tuhasabu lakum”
(Introspeksilah kalian semua, sebelum kalian di koreksi oleh orang lain)
Kedua. Tidak atau jangan kevo dengan urusan orang lain, baik menyangkut persoalan rizqi atau persoalan anugrah, ketika kita dapat menghindarkan diri dari kevo terhadap urusan orang lain, insyaalloh kita akan terhindar penyakit hati…