Cirebon, attaqwacirebon.com – Peletakan batu pertama pembangunan Masjid As-Salam, yang berlokasi di Kecamatan Larangan, Kabupaten Cirebon, menjadi momentum penting dalam upaya revitalisasi masjid yang sebelumnya rubuh akibat kegagalan konstruksi. Acara yang penuh makna ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat setempat. Pembangunan masjid ini diinisiasi oleh kolaborasi antara Tim Perencanaan Pembangunan dari At-Taqwa Centre Kota Cirebon dan Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC), yang telah terlibat sejak proses awal, mulai dari pengukuran, pembuatan sketsa gambar, hingga penggalangan dana pembangunan.
Sejarah dan Latar Belakang
Masjid As-Salam, yang menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat setempat, mengalami keruntuhan pada bulan Agustus lalu, akibat kegagalan konstruksi yang tidak sesuai standar keamanan bangunan. Peristiwa tersebut meninggalkan duka bagi warga Larangan, yang selama bertahun-tahun menjadikan masjid ini sebagai tempat berkumpul dan beribadah. Setelah kejadian itu At-Taqwa Centre yang berperan dalam sinergitas ummat bergama di Cirebon langsung menghimpun dan berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk pembangunan kembali Masjid As-Salam.
Melalui kerjasama antara At-Taqwa Centre-STTC, DMI dan DKM Masjid As-Salam, proses perencanaan pembangunan ini dimulai dengan mengutamakan kualitas, ketahanan, serta desain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Keduanya berperan penting dalam memastikan segala aspek, baik teknis maupun estetika, dipertimbangkan dengan seksama agar pembangunan kali ini berjalan lancar dan menghasilkan masjid yang lebih kokoh dan indah.
Keterlibatan At-Taqwa Centre dan STTC
Tim perencanaan yang terdiri dari ahli-ahli di bidang arsitektur, teknik sipil, dan desain dari At-Taqwa Centre dan STTC mengawali pembangunan dengan melakukan pengukuran ulang di lokasi masjid. Mereka memastikan perencanaan sesuai dengan kondisi tanah dan lingkungan sekitar, serta menghindari kesalahan teknis yang menyebabkan kegagalan pada pembangunan sebelumnya.
Selain pengukuran, pembuatan sketsa gambar masjid dilakukan dengan pendekatan modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai Islam tradisional. Desain masjid ini diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Kecamatan Larangan dan sekitarnya, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat kegiatan sosial-keagamaan.
Tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan dan desain, tim ini juga aktif menggalang dana untuk pembiayaan pembangunan masjid. Penggalangan dana dilakukan melalui berbagai cara, termasuk donasi dari masyarakat, lembaga filantropi, dan dukungan dari instansi pemerintah maupun swasta.
Dihadiri Berbagai Tokoh Penting
Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Cirebon, termasuk perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). PJ. Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., Sekda Kota Cirebon, Dr. H. Iing Daiman, S.Ip., M.Si., turut hadir bersama dengan Camat Larangan, dan Lurah setempat.
Dalam sambutannya, PJ. Wali Kota Cirebon menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas semangat gotong royong dan kerjasama berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan ini. “Masjid As-Salam merupakan simbol kebangkitan dan kekuatan persatuan kita sebagai umat. Dengan semangat yang sama, kita akan membangun kembali tempat ini menjadi lebih baik dan lebih kokoh dari sebelumnya,” ujarnya.
Perwakilan dari OJK, BI, Baznas Kemenag & BKPRMI juga memberikan dukungan penuh, terutama dalam hal bantuan dana serta bimbingan teknis terkait pengelolaan anggaran pembangunan masjid ini. Sementara itu, perwakilan Baznas menyatakan komitmennya untuk turut berkontribusi dalam penyediaan dana zakat, infak, dan sedekah yang akan dialokasikan untuk pembangunan.
Disamping itu hadir pula perwakilan para calon wali kota Cirebon, baik dari nomor urut 1, nomor urut 2 hingga nomor urut 3 yang telah memberikan kontribusi bantuan yang tinggi baik materil maupun moril dan memberikan kesan yang sangat baik bahwa semua calon Wali Kota Cirebon adalah orang-orang masjid; yang peduli atas keberlangsungan keagaman di Kota Cirebon
Selain kehadiran para pejabat dan tokoh agama, antusiasme masyarakat juga tampak dalam acara ini. Banyak warga yang secara sukarela turut serta dalam proses persiapan hingga pelaksanaan acara peletakan batu pertama ini. Partisipasi aktif masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan Masjid As-Salam bukan hanya proyek fisik semata, tetapi juga sebuah upaya spiritual yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Harapan ke Depan
Peletakan batu pertama ini menjadi langkah awal yang penting dalam proses pembangunan Masjid As-Salam yang baru. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan semangat kolaborasi yang kuat, diharapkan pembangunan ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan rencana.
Ketua Harian At-Taqwa Centre, Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag., menekankan pentingnya sinergi antara elemen pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam pembangunan ini. “Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang solid, Masjid As-Salam akan menjadi pusat spiritual dan sosial yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Pembangunan ini ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun, dengan harapan masjid ini dapat kembali berfungsi sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan masyarakat pada awal tahun depan.
Masjid As-Salam yang baru diharapkan dapat menjadi simbol kekuatan, persatuan, dan kebangkitan bagi warga Larangan, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Cirebon.