Cirebon, attaqwacirebon.com – Rumah Tahfizh Qur’an At-Taqwa (RTQ) gelar Seminar Parenting yang sarat inspirasi dan motivasi kepada masyarakat cirebon pada Sabtu ini, (22/03). Seminar Parenting yang bertemakan “Mendidik Generasi Qur’ani bersama Keluarga Ust. Hasan Basri, Hafizh dari Nias (10 Bersaudara Hafizh Qur’an) Parenting Penghafal Quran dari Keluarga Penghafal Quran” ini sukses menarik perhatian ratusan peserta yang terdiri dari orang tua, guru, dan pecinta Al-Quran dan remaja dari berbagai kalangan.
Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag (Kiri), Ust Hasan Basri al-Hafizh (Tengah), Ust. H. Amin Iskandar Lc., M.Ag. (Kanan) pada Seminar Parenting Penghafal Qur’an
Seminar Parenting ini menghadirkan narasumber istimewa, yaitu pasangan suami istri penghafal Quran yang juga telah berhasil mendidik 10 anak-anak mereka menjadi hafizh dan hafizhah. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa membangun generasi Qurani adalah sesuatu yang mungkin dicapai melalui kesungguhan, doa, dan metode parenting yang tepat.
Seminar Parenting ini dibuka dengan sambutan dari Ketua RTQ At-Taqwa, Ust. H. Amin Iskandar, Lc. yang menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak-anak untuk mencintai dan menghafal Al-Quran. “Keluarga, pelukan ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak kita. Dengan menjadikan Al-Quran sebagai pusat kehidupan keluarga, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara spiritual,” ujar Ust. H. Amin Iskandar, Lc. dan disamping itu turut hadir pula Ketua At-Taqwa Centre Kota Cirebon, Ust. Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag. yang juga memberikan sambutan dan beliau menyampaikan bahwa kegiatan inibukan sekadar berbagi ilmu, tetapi juga sebagai bentuk motivasi bersama untuk terus mendekatkan diri kepada Al-Quran. Dengan lingkungan keluarga yang Qurani, insya Allah kita dapat melahirkan generasi yang kuat iman dan akhlaknya.
Abi dan Umi, serta saudara Ust. Hasan Basri yang turut hadir pada Seminar Parenting Penghafal Quran oleh RTQ At-Taqwa
Setelah sambutan, sesi utama dimulai dengan 5 narasumber, yakni ustadz hasan basri sendiri, bersama dengan kedua orang tuanya dan juga kedua saudara laki-lakinya. Katanya seorang penghafal Quran yang juga berprofesi sebagai Mubaligh. Ia berbagi kisah tentang perjalanan keluarganya dalam menjaga hafalan Quran di tengah kesibukan dunia modern. “Kunci utama adalah konsistensi dan doa. Kami menetapkan waktu khusus setiap hari untuk murajaah (mengulang hafalan) bersama keluarga,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibunda dari keluarga Ust. Hasan Basri sebagai kunci dari suksesnya parenting ini, menekankan pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter anak. “Ibu adalah teladan pertama bagi anak-anaknya. Jika seorang ibu mencintai Al-Quran, anak-anak akan tumbuh dengan rasa cinta yang sama. Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti membacakan Al-Quran saat anak masih dalam kandungan atau menjadikan tilawah sebagai rutinitas harian di rumah,” jelasnya.
Selain berbagi pengalaman pribadi, para narasumber juga memberikan tips praktis kepada para peserta seminar. Salah satu metode yang banyak diapresiasi adalah teknik menghafal Quran melalui pendekatan emosional. “Kami selalu mengaitkan hafalan Al-Quran dengan pengalaman positif. Misalnya, setelah anak berhasil menghafal satu surah, kami memberikan apresiasi berupa pelukan hangat atau hadiah kecil yang membuat mereka merasa dihargai,”
Para peserta juga diajarkan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menghafal Al-Quran.
Salah satu peserta seminar, Ibu Siti Khadijah salah satu orang tua dari santri RTQ, mengungkapkan rasa syukur dan terinspirasi setelah mengikuti acara ini. “Saya merasa sangat termotivasi untuk mulai menerapkan metode yang telah disampaikan. Ternyata, menjadi keluarga penghafal Quran tidak sesulit yang saya bayangkan, asal kita mau berkomitmen dan terus belajar dan juga saya bisa sekolahkan anak saya di RTQ At-Taqwa yang memiliki metode yang saya yakin bisa menjadikan anak saya seorang hafizh Al-Qur’an,” ujarnya.
Seminar diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ayahanda Ustadz Hasan Basri, memohon kepada Allah agar semua peserta diberikan kekuatan dan keikhlasan untuk mendidik anak-anak mereka menjadi generasi Qurani. Tidak sedikit peserta yang terlihat meneteskan air mata, tersentuh oleh pesan-pesan yang disampaikan sepanjang acara.
Sebagai penutup, panitia memberikan kenang-kenangan berupa buku panduan parenting Islami kepada seluruh peserta. Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi di antara para peserta. At-Taqwa Centre sekali lagi membuktikan perannya sebagai pusat kegiatan keislaman yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan adanya seminar seperti ini, harapan untuk melahirkan generasi penghafal Quran yang mampu menjadi pemimpin masa depan semakin terbuka lebar.
