KONSISTEN BERIBADAH WALAU BELUM MAKSIMAL Oleh : Dr. H. Wawan Arwani Amin, M.Ag (Rois Syuriah PCNU Kab. Cirebon)

Jan 24, 2025 | Artikel Islam

KONSISTEN BERIBADAH WALAU BELUM MAKSIMAL
Oleh : Dr. H. Wawan Arwani Amin, M.Ag (Rois Syuriah PCNU Kab. Cirebon)

Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada kita terutama nikmat iman dan Islam serta kesempatan, kemamapuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban kita kepada-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikut setianya hingga akhir zaman.

Dari mimbar mulia selaku khotib Jum’at hari ini saya mengajak semuanya, terutama diri khotib sendiri, untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga meningkatkan takwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi dan mencegah segala yang Allah larang, takwa yang kita implementasikan dalam laku keseharian menjadi takwa di dalam niatan, ucapan, dan seluruh perbuatan.

Ketahuilah, bahwa wujud dari keimanan dan ketakwaan adalah dengan melakukan syariat-syariat Allah secara kontinu. Muara syariat tidak lain kecuali adalah kebaikan-kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat. Tinggal bagaimana kita menjalankan aneka kebaikan yang sudah digariskan agama dan diajarkan oleh para ulama terdahulu dengan konsisten. Konsisten atau istikamah inilah yang kadang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Orang yang istikamah melakukan kebaikan-kebaikan akan diperhatikan oleh Allah swt dengan diberikan balasan mulia, yaitu surga-Nya. Semoga kita termasuk hamba yang istikamah dalam takwa. Amin. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ۝٣٠

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat- malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fushshilat [41]: 30).

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah. Sungguh beruntung menjadi hamba yang istikamah melaksanakan kebaikan, lantaran ia mendapatkan kepastian dari Allah swt berupa keselamatan hingga kelak meraih surga-Nya, sebagaimana makna dalam ayat yang baru saja khotib bacakan. Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama- sama meneguhkan kembali keistikamhan kita akan keimanan, ketakwaan, dan sekaligus kebaikan-kebaikan. Jamaah Jumat rahimakumullah walaupun kecil Memperbanyak ibadah kepada Allah swt tentu sangat baik, sebagai bentuk manifestasi dari kehambaan kita. Namun, tentu akan lebih baik lagi jika dilakukan secara istikamah, bukan saja di momentum-momentum tertentu kita beribadah dengan sungguh- sungguh. Istikamah ini merupakan salah satu yang penting untuk diperhatikan. Rasulullah saw bersabda bahwa Allah mencintai ibadah yang dilakukan dengan konsisten meskipun sedikit.

Sungguh, ibadah yang paling dicintai oleh Allah adalah ibadah yang paling konsisten sekalipun sedikit.” (HR Muslim).

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin menuliskan bahwa bukan termasuk kebaikan bila suatu perbuatan tidak bisa dilakukan dengan istikamah. Suatu ibadah bisa dinilai baik jika pelakunya sudah bisa mengerjakan dengan penuh konsisten. Jika tidak, maka sama halnya ibadah itu tidak memiliki nilai apa-apa, bahkan iman seseorang belum sepenuhnya dikatakan sempurna sebelum ia bisa menjadi hamba yang istikamah. Menjaga keistikamahan memang diperintahkan agama. Al-Qur’an maupun hadits kerap kali menyinggung tentang pentingnya menjadi hamba yang istikamah dengan kebaikan- kebaikan. Istikamah memang tidak mudah dilakukan, tetapi bukan berarti tidak bisa dicapai. Kita perlu memantapkan niat untuk menjadi hamba yang dicintai Allah dengan istikamah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

…وَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ بَيْنَكُمْۗ…

“Dan tetaplah (istikamah beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, „Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu.’” (QS. Asy-Syura [42]: 15).

Singkat kata Khotib menyampaikan bahwa jangan pernah bosan beribadah meski belum maksimal dan jangan bosan menjadi orang baik. Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, baik kepada sesama maupun kepada Sang Khaliq tidak boleh putus, bahkan harus terus meningkat dan istikamah. Terlebih tidak ada alasan yang dapat membuat kebaikan itu terhenti. Bahkan di tengah cobaan yang menimpa, kita tetap berikhtiar konsisten melaksanakan kebaikan, karena Allah mencintai ibadah yang dilakukan secara istikamah meskipun itu sangat kecil. Orang yang bisa istikamah juga sama halnya dengan orang yang berjalan untuk menyempurnakan imannya, karena kesempurnaan iman bisa diraih dengan cara istikamah. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.

Demikian khutbah Jumat singkat ini. Semoga kita senantiasa diberikan pertolongan dan petunjuk dari Allah swt untuk menjadi hamba yang istikamah menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah. Amin ya rabbal alamin.

Follow Sosial Media At Taqwa :

Berita Terkait

Peristiwa Penting & Amalan Di Bulan Syaban

Peristiwa Penting & Amalan Di Bulan Syaban

Tidak terasa saat ini sudah masuk 1 Sya’ban 1446 H yang mana pada bulanini adalah bulan terakhir sebelum menyambut bulan suci Ramadhan tahun 1446 H. Bulan Sya'ban diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan dan pada bulan Sya'ban ini umat islam perlu...

Pin It on Pinterest

Share This