KHUTBAH JUM’AT: RASUL UTAMA Oleh, KH. Drs. Solihin Uzer (Pembina MUI Kota Cirebon)

Okt 15, 2021 | Artikel

RASUL UTAMA

Oleh, KH. Drs. Solihin Uzer

(Pembina MUI Kota Cirebon)

 

Sholat Jum’at Masjid Raya Attaqwa Kota Cirebon. 15 Oktober 2021. Khotib KH. Solihin Uzer, Imam Ustadz Afandi, Muroqi Ustadz Surahman

Satu-satunya Nabi dan Rasul yang menjadi pemimpin dunia dania dan  akherat hanyalah Nabi Muhaad saw. Beliau adalah Khoirul anbiyaai wal mursalin, yaitu Nabi dan Rasul terbaik. Beliau bersabda,

Saya pemimpin umat manusia pada hari kiyamat nanti, namu bukan untuk menyombongkan diri. Di tanganku bendera pujian kepada Allah swt tetapi saya tidak menyombongkan diri. Semua Nabi paa saat itu baik nabi Adam ataupun nabi-nabi yang lainnya bernaung di bawah benderaku.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah saw diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, sebagaimana firman Allah,

Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiya, 107)

Rahmat Allah limpahan nikmat dan kasih sayang serta kemurahan yang sebanyak-banyak dan tak putus-putusnya dari Allah swt. Dengan rahmat Allah swt. Rasulullah saw membina umatnya untuk saling menghormati, saling menghargai dan saling mengasihi satu sama lainnya.

Rasulullah saw bersabda,

Sayangilah olehmu orang-orang yang di bumi agar engkau mendapat kasih sayang dari yang di langit.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Dalam Alquran ditegaskan bahwa rahmat Allah jauh lebih baik dari semua yang dimiliki dan dikumpulkan oleh manusia.

Allah berfirman,

Katakanlah (wahai Muhamad) dengan karunia Allah dan rahmatNya hendaklah mereka bergembira karena karunia Allah dan rahmatNya lebih baik dari semua yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus : 58)

Karena itu seluruh umat Islam diharuskan mematuhi, mentaati, mencintai dan meneladani Rasulullah saw. Allah berfirman,

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang mengharap rahmat Allah dan datangnya hari kiyamat dan dia banyak menyebut asma Allah.” (QS. Al Ahzab:21)

Kita harus yakin bahwa pada hakekatnya dengan rahmat Allah swt orang mukmin itu bersaudara. Satu dengan lainnya harus saling menghormati, saling menghargai saling menguatkan dan saling menjain hubungan yang baik.

Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya tidak boleh saling melemahkan, saling merendahkan, saling menghina, saling menghujat, saling memusuhi dan saling  menyakiti.

Allah swt berfirman,

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlahdan (perbaiki) hubungan persaudaraan di antara kamu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”(QS.Al Hujurat:10)

Begitu pentingnya persaudaraan dan persatuan yang harus dijalin oleh sesama mukmin sehingga Rasulullah saw menyatakan bahwa mukmin yang satu bagi mukmin yang lainnya ibarat sebuah bangunan satu dengan lainnya harus saling menguatkan dan saling mengokohkan.

Rasulullah saw bersabda,

Hubungan persaudaraan antara seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah ibarat sebuah bangunan satu dengan yang lainnya harus saling menguatkan.”(HR. Syaikhoni dan Tirmidzi)

Dalam hadits yang lain beliau bersabda,

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak boleh menganiyaya, tidak boleh menelantarkan, tidak boleh mendustai dan tidak boleh menghina (merendahkan). Beliau menunjuk dadanya tiga kali sebagai isyarat bahwa taqwa ituada di dalam hati. (beliau menegaskan) bahwa cukup dianggap  suatu kejahatan bagi seorang muslim yang menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lainnya tida boleh merusak meneteskan darahnya, tidak boleh merusak hartanya dan tidak boleh merendahkan kehormatannya.” (HR.Muslim)

Allah swt berfirman,

Taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan janganlah kamu berselisih (berbantah-bantahan) yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatan dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”(QS. Al Anfal:46

Mudah-mudahan kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang muslim yang mentaati perintah Allah dan RasulNya berikut para sahabat dan tabiin serta para ulama yang mengikuti sunah Rasulnya. Amin.

 

Berita Terkait

Cara Menjadi Penerjemah Tersumpah dan Keuntungannya

Cara Menjadi Penerjemah Tersumpah dan Keuntungannya

Perbedaan paling kentara antara penerjemah biasa dan penerjemah tersumpah ada pada luas atau tidaknya peluang kerja. Hal utama yang jadi perbedaan adalah keberadaan sertifikasi: Interpreter, translator, dan lain sebagainya. Kalau Anda seorang penerjemah, maka mesi tau...

Konsep Wisata Halal di Cirebon Harus Cakup Seluruh Aspek

Konsep Wisata Halal di Cirebon Harus Cakup Seluruh Aspek

Cirebon, kota yang kaya akan budaya dan tradisi, terletak di pesisir utara Jawa Barat, telah lama menjadi tujuan favorit para pelancong. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, wisata halal di Cirebon mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius. Seluruh elemen yang...

Apa Itu Wakaf Produktif dan Seperti Apa Saja Contohnya?

Apa Itu Wakaf Produktif dan Seperti Apa Saja Contohnya?

Wakaf merupakan instrumen yang ditawarkan agama Islam yang mewujudkan aspek moral yang menekankan pada nilai keadilan sosial dan ekonomi. Wakaf mempunyai potensi yang besar untuk membawa angin segar bagi perkembangan perekonomian Indonesia dengan didukung oleh para...

Pin It on Pinterest

Share This