Attaqwacirebon.com, Cirebon – Sabtu (7/12/19), bukan hanya menjadi rujukan studi banding manajemen masjid, At-Taqwa Centre juga jadi rujukan belajar bagi pelajar dan mahasiswa. Bisanya mereka menanyakan terkait sejarah, proses renovasi dan manajemen masjid yang diterapkan di At-Taqwa Centre.
Seperti yang dilakukan Afa, Aeni dan Astin, tiga mahasiswi asal Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengunjungi At-Taqwa Centre pada Kamis (7/12/19) untuk menggali informasi. Ketiganya mengajukan pertanyaan seputar perkembangan At-Taqwa Centre dari masa ke masa serta manajemen pengelolaan masjid untuk dijadikan laporan guna memenuhi tugas kuliah. Ustadz Nur Ali S. Ag menjadi narasumber dalam kunjungan kali ini.
Dalam kesempatan tersebut, Nur Ali menjelaskan bahwa Masjid Raya At-Taqwa awalnya hanya sebuah mushalla yang dalam bahasa setempat disebut tajug. Seiring dengan berjalannya waktu, muncul gagasan untuk merenovasi Masjid Raya At-Taqwa. Gagasan tersebut dicanangkan oleh RM. Arhatha, seorang Kepala Urusan Agama Cirebon tahun 1963. Nur Ali kemudian menjelaskan manajemen masjid yang diterapkan di At-Taqwa terdiri atas ri’ayah (tata kelola fisik), imarah (tata kelola program) dan idaroh (tata kelola administrasi). (PR)