DZIKIR NABI YUNUS

Agu 23, 2024 | Al-Quran Digital, Artikel, Artikel Islam, Berita, Edukasi Umum

Dzikir Nabi Yunus adalah “La ilaha illa Anta. Subhanaka, Inni kuntu mina zzalimin” yang berarti “Tiada tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.

Dzikir ini diucapkan oleh Nabi Yunus saat ia berada di dalam perut ikan besar di laut, sebagai bentuk permohonan ampun dan penyerahan diri kepada Allah. Doa ini disebutkan dalam Al-Qur’an di surat ash-saffa’at (37:139-148).

Pengertian

Secara keseluruhan, dzikir ini adalah bentuk pengakuan yang sangat dalam tentang keesaan dan kesucian Allah sertapengakuan dirisebagai manusia yang penuh dosa. Dzikir ini juga menunjukan sikap tawadhu dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, serta harapan akan ampunan-Nya.

Contoh

“ La illaha Illa Anta, Subhanaka, Inni kuntu mina z-zalimin.”

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Permohonan Nabi Yunus as., ini merupakan bentuk kepasrahan pada Allah SWT. Pengakuan diri karena telah berbuat zalim pada diri sendiri. Sehingga penyesalannya muncul pada saat pergi dari medan dakwah. Umatnya ia tinggalkan, namun dalam perjalanannya Nabi Yunus as., sadar bahwa itu keliru. Kembalilah Ia kemudian bertaubat pada Allah SWT.

Dzikir Nabi Yunus merupakan contoh pengakuan tauhid, pujian terhadap kebesaran Allah, dan penyesalan atas kesalahan, serta merupakan bentuk tawakal yang mendalam dan pengharapan akan ampunan Allah. (MUAS).

Follow Sosial Media At Taqwa :

Berita Terkait

SEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH TAQWA Oleh: H. Didin Nurul Rosidin KHUTBAH JUM’AT MASJID RAYA AT-TAQWA KOTA CIREBON

SEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH TAQWA Oleh: H. Didin Nurul Rosidin KHUTBAH JUM’AT MASJID RAYA AT-TAQWA KOTA CIREBON

KHUTBAH JUM’AT MASJID RAYA AT-TAQWA KOTA CIREBON 17 OKTOBER 2025 Oleh: H. Didin Nurul Rosidin SEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH TAQWA Khutbah I الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْمُنْتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ...

KESADARAN TINGGI SEBAGAI MANIFESTASI TAQWA

KESADARAN TINGGI SEBAGAI MANIFESTASI TAQWA

Oleh, Dr. KH. Abdul Hayi Imam (Pengasuh Ponpes Gedongan Cirebon) Salah satu rukun Khutbah adalah Khotib wajib berwasiat “Marilah kita terus berupaya secara optimal menjalankan Imarot (segala perintah Allah), dan menjauhi Nahiyat (segala bentuk larangan-Nya). Baik yang...

Pin It on Pinterest

Share This